Hari ke-11 di tahun 2017
Assalamualaikum, Blogger..
Alhamdulilillah..hari ini Allah masih memberi saya napas dan pikiran yang jernih untuk menulis. Em...ini adalah postingan pertama saya di tahun 2017. Tahun yang entah kenapa membuat saya deg..deg..an, mengenai takdir apa yang Allah siapkan untuk saya, untuk kebaikan saya.
Malam ini, pukul 23.21 Waktu Indonesia Bagian Barat. Aku jadi teringat waktu -waktu lain. Sahabat yang aku kenal satu per satu menjalani waktu di negara lain. Reina baru sampai di Australia, dan Mutia, juga mungkin ada di waktu bagian Amerika. Aku merindukan temen-temen ngajiku. Kami berenam, Aku, Mutia, Reina, Nurmi, Rara, juga Ade...satu persatu menemukan takdirnya sendiri. Mutia ikut orang tuanya, keluar negeri. Reina dapat amanah beasiswa ke negeri Kangguru, Ade bentar lagi akan menjadi seorang Isti, hidup bersama pasangan Halalnya, Rara tetap menjadi sohib paling solid, paling berani, dan paling punya spirit yang tinggi. Nurmi, tetap menjadi gadis kalam seperti yang aku kenal. Lalu, aku sendiri, yang aku tahu, I was change. Berubah sedikit demi sedikit dan aku bahagia dengan apa adanya aku sekarang, yang menikmati kebahagiaan saat menulis, saat mendengar kabar keberhasilan teman-temanku, juga menikmati Takdir Allah yang dicatatkan padaku. Aku berjanji pada diriku sendiri, bahwa Allah tahu yang terbaik. Dan aku harus memantaskan diri untuk takdir yang lebih baik lagi.
Aku sedang memasak nasi di rice cooker di kamar kost an ku. Sengaja aku masak tengah malam karena aku nggak bisa tidur. Biar aku sahurnya lebih awal malam ini.
Aku sudah tidur setelah Isya lalu terbangun di pukul 10 malam. Hem...dan seperti biasa, aku mampir ke blog ku, blog tempat aku dan orang-orang ingin mengenal duniaku.
Barusan, aku mendengar ceramah ustadYusuf Mansur via Youtube. Yah..itu salah satu cara untuk mengiram hati ini dengan tausiah-tausiah dari para ulama. Aku tidak ingin hati ini kosong dan kering. Aku membuat daftar keinginan selama 2017.. dan aku berharap, aku istiqomah di jalan yang aku pilih. Aku berharap, list permintaan yang aku buat di 2017 dapat diijabah oleh Allah..karena kita generasi muda yang tidak perlu takut untuk bermimpi.
Oya, ada banyak hal manis yang aku rasakan di awal tahun ini. Dan pertemuanku dengan 'tokoh-tokoh' baru dalam hidupku membuat aku semakin yakin, bahwa skenario Allah benar-benar Maha Indah. Hidup di Jakarta menjadi lebih menyenangkan dengan orang-orang yang baru aku kenal, dan sedikit pun aku tidak menyalahkan waktu kenapa aku baru kenal dengan orang-orang sekarang..yah,,,karena jawabannya Allah baru mem-set aku untuk mengenal orang-orang baru yang memang sekarang. Aku tidak tahu, rencana dan takdir Allah seperti apa kedepan. Dia yang membolak-balikkan hati manusia. Jadi, aku hanya punya kepercayaan bahwa hidupku berubah ke arah yang lebih baik. Saat aku memasrahkan segalanya kepada Allah, di situlah takdir Allah yang indah berjalan.
Hidup ini singkat. Tadinya aku khawatir, aku tidak bisa melanjutkan dakwah, melanjutkan cita-cita, namun, setelah aku pikir-pikir lagi, yaudah...serahkan saja semuanya kepada Allah..kapan dan dimana takdir itu akan menjemput. Dimana aku akan ditaruh..yang jelas,,,aku tetaplah dwi yang tidak pernah bosan bermimpi tentang manisnya cita-cita. Yang jelas, aku tetaplah dwi yang yakin bahwa Allah akan memilihkan yang terbaik. Karena Allah tahu yang terbaik untuk hambaNya.
Ini adalah hari ke-11 di tahun 2017...dan aku semakin yakin, takdir Allah Maha Indah..
Wassalamualaikum Wr.Wb
written by
Dwi Permatasari
(Indonesia Young Writer)
Alhamdulilillah..hari ini Allah masih memberi saya napas dan pikiran yang jernih untuk menulis. Em...ini adalah postingan pertama saya di tahun 2017. Tahun yang entah kenapa membuat saya deg..deg..an, mengenai takdir apa yang Allah siapkan untuk saya, untuk kebaikan saya.
Malam ini, pukul 23.21 Waktu Indonesia Bagian Barat. Aku jadi teringat waktu -waktu lain. Sahabat yang aku kenal satu per satu menjalani waktu di negara lain. Reina baru sampai di Australia, dan Mutia, juga mungkin ada di waktu bagian Amerika. Aku merindukan temen-temen ngajiku. Kami berenam, Aku, Mutia, Reina, Nurmi, Rara, juga Ade...satu persatu menemukan takdirnya sendiri. Mutia ikut orang tuanya, keluar negeri. Reina dapat amanah beasiswa ke negeri Kangguru, Ade bentar lagi akan menjadi seorang Isti, hidup bersama pasangan Halalnya, Rara tetap menjadi sohib paling solid, paling berani, dan paling punya spirit yang tinggi. Nurmi, tetap menjadi gadis kalam seperti yang aku kenal. Lalu, aku sendiri, yang aku tahu, I was change. Berubah sedikit demi sedikit dan aku bahagia dengan apa adanya aku sekarang, yang menikmati kebahagiaan saat menulis, saat mendengar kabar keberhasilan teman-temanku, juga menikmati Takdir Allah yang dicatatkan padaku. Aku berjanji pada diriku sendiri, bahwa Allah tahu yang terbaik. Dan aku harus memantaskan diri untuk takdir yang lebih baik lagi.
Aku sedang memasak nasi di rice cooker di kamar kost an ku. Sengaja aku masak tengah malam karena aku nggak bisa tidur. Biar aku sahurnya lebih awal malam ini.
Aku sudah tidur setelah Isya lalu terbangun di pukul 10 malam. Hem...dan seperti biasa, aku mampir ke blog ku, blog tempat aku dan orang-orang ingin mengenal duniaku.
Barusan, aku mendengar ceramah ustadYusuf Mansur via Youtube. Yah..itu salah satu cara untuk mengiram hati ini dengan tausiah-tausiah dari para ulama. Aku tidak ingin hati ini kosong dan kering. Aku membuat daftar keinginan selama 2017.. dan aku berharap, aku istiqomah di jalan yang aku pilih. Aku berharap, list permintaan yang aku buat di 2017 dapat diijabah oleh Allah..karena kita generasi muda yang tidak perlu takut untuk bermimpi.
Oya, ada banyak hal manis yang aku rasakan di awal tahun ini. Dan pertemuanku dengan 'tokoh-tokoh' baru dalam hidupku membuat aku semakin yakin, bahwa skenario Allah benar-benar Maha Indah. Hidup di Jakarta menjadi lebih menyenangkan dengan orang-orang yang baru aku kenal, dan sedikit pun aku tidak menyalahkan waktu kenapa aku baru kenal dengan orang-orang sekarang..yah,,,karena jawabannya Allah baru mem-set aku untuk mengenal orang-orang baru yang memang sekarang. Aku tidak tahu, rencana dan takdir Allah seperti apa kedepan. Dia yang membolak-balikkan hati manusia. Jadi, aku hanya punya kepercayaan bahwa hidupku berubah ke arah yang lebih baik. Saat aku memasrahkan segalanya kepada Allah, di situlah takdir Allah yang indah berjalan.
Hidup ini singkat. Tadinya aku khawatir, aku tidak bisa melanjutkan dakwah, melanjutkan cita-cita, namun, setelah aku pikir-pikir lagi, yaudah...serahkan saja semuanya kepada Allah..kapan dan dimana takdir itu akan menjemput. Dimana aku akan ditaruh..yang jelas,,,aku tetaplah dwi yang tidak pernah bosan bermimpi tentang manisnya cita-cita. Yang jelas, aku tetaplah dwi yang yakin bahwa Allah akan memilihkan yang terbaik. Karena Allah tahu yang terbaik untuk hambaNya.
Ini adalah hari ke-11 di tahun 2017...dan aku semakin yakin, takdir Allah Maha Indah..
Wassalamualaikum Wr.Wb
written by
Dwi Permatasari
(Indonesia Young Writer)

Comments
Post a Comment